Konsep Dasar Pada Asesmen Pembelajaran
Konsep Dasar Pada Asesmen Pembelajaran
Proses pembelajaran di kelas diawali dengan merancang kegiatan pembelajaran. Salah satu aspek yang harus ada dalam perencanaan tersebut adalah tujuan pengajaran sebagai target yang diharapkan dari proses belajar mengajar dan cara bagaimana tujuan dan proses belajar mengajar tersebut dapat dicapai dengan efektif. Kemudian berdasarkan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan dilaksanakan kegiatan pembelajaran.
Konsep Dasar Pada Asesmen Pembelajaran |
Dalam pelaksanaan pembelajaran selalu muncul pertanyaan, apakah kegiatan pengajaran telah sesuai dengan tujuan, apakah siswa telah dapat menguasai materi yang disampaikan, dan apakah proses pembelajaran telah mampu membelajarkan siswa secara efektif dan efisien.
Pengertian Asesmen Pembelajaran
Secara umum, asesmen dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa baik yang menyangkut kurikulumnya, program pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah.
Asesmen secara sederhana dapat diartikan sebagai proses pengukuran dan non pengukuran untuk memperoleh data karakteristik peserta didik dengan aturan tertentu. Dalam pelaksanaan asesmen pembelajaran, guru akan dihadapkan pada 3 (tiga) istilah yang sering dikacaukan pengertiannya, atau bahkan sering pula digunakan secara bersama yaitu istilah 1) pengukuran, 2) penilaian, dan 3) test.
Pengukuran
Secara sederhana pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk memberikan angka-angka pada suatu gejala atau peristiwa, atau benda, sehingga hasil pengukuran akan selalu berupa angka. Alat untuk melakukan pengukuran ini dapat berupa alat ukur standar seperti meter, kilogram, liter dan sebagainya, termasuk ukuran-ukuran subyektif yang bersifat relatif, seperti depa, jengkal, “sebentar lagi”, dan lain-lain.
Penilaian
Evaluasi adalah proses pemberian makna atau penetapan kualitas hasil pengukuran dengan cara membandingkan angka hasil pengukuran tersebut dengan kriteria tertentu. Kriteria sebagai pembanding dari proses dan hasil pembelajaran tersebut dapat ditentukan sebelum proses pengukuran atau dapat pula ditetapkan sesudah pelaksanaan pengukuran. Kriteria ini dapat berupa proses/kemampuan minimal yang dipersyaratkan, atau batas keberhasilan, dapat pula berupa kemampuan rata-rata unjuk kerja kelompok dan berbagai patokan yang lain.
Test
Test adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya tes merupakan alat ukur
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa asesmen pembelajaran bermanfaat untuk: (1) memberi penjelasan secara lengkap tentang target pembelajaran yang dapat dijelaskan; sebelum pendidik melakukan asesmen terhadap siswanya terlebih dulu harus mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan siswa, informasi yang dibutuhkan tentang pengetahuan, keterampilan, dan performa siswa. Pengetahuan, keterampilan dan performa siswa yang dibutuhkan dalam pembelajaran disebut dengan target atau hasil pembelajaran; (2) memilih teknik asesmen untuk kebutuhan masing-masing siswa, bila mungkin guru dapat menggunakan beberapa indikator keberhasilan untuk setiap taget pembelajaran; masing masing target pembelajaran memerlukan pemilihan teknik asesmen yang berbeda, misalnya untuk dapat melakukan asesmen kemampuan siswa dalam pemecahan masalah dalam matematika tentu akan sangat berbeda dengan kemampuan membaca atau mendengarkan, dan berbeda pula untuk pemecahan masalah IPS yang memerlukan diskusi; (3) memilih teknik asesmen untuk setiap target pembelajaran, pemilihan teknik asesmen harus didasarkan pada kebutuhan praktis di lapangan dan efisiensi.
Teknik asesmen ini harus dapat mengungkapkan kemampuan khusus serta untuk mengembangkan kemampuan siswa, sehingga ketika memilih teknik asesmen harus pula dipertimbangkan manfaatnya untuk umpan balik bagi siswa. Sebab itu, ketika melakukan interpretasi dari hasil asesmen haruslah dengan cermat, dengan menghindari berbagai keterbatasan yang bersumber dari subyektifitas pelaksana asesmen.
Kompetensi mengajar adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh semua tenaga pengajar. Berbagai konsep dikemukakan untuk mengungkap apa dan bagaimana kemampuan yang harus dikuasai oleh tenaga pengajar di berbagai tingkatan sekolah. Misalnya, Gagne (1974) mengemukakan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar, terdapat tiga kemampuan pokok yang dituntut dari seorang guru yakni: kemampuan dalam merencanakan materi dan kegiatan belajar mengajar, kemampuan melaksanakan dan mengelola kegiatan belajar mengajar, serta menilai hasil belajar siswa.
Dalam hal kompetensi mengajar terdapat 10 kompetensi mengajar oleh guru yaitu:
- Kemampuan menguasai landasan kependidikan,
- Kemampuan menguasai bahan ajaran,
- Kemampuan mengelola proses belajar mengajar,
- Kemampuan mengelola kelas,
- Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar,
- Kemampuan menilai hasil belajar,
- Kemampuan mengenal fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan.
- Kemampuan menyelenggarakan Administrasi Pendidikan,
- Kemampuan menggunakan media/sumber belajar, dan
- Kemampuan menafsirkan hasil penelitian untuk kepentingan pengajaran.
Kemampuan mengajar tersebut digolongkan ke dalam empat kelompok yang meliputi: (1) kelompok kemampuan merencanakan pengajaran, (2) kelompok kemampuan penampilan mengajar, (3) kemampuan mengevaluasi hasil belajar, dan (4) kemampuan profesionalitas dan kemasyarakatan.
5 Instrumen Penilaian Kemampuan Guru (IPKG)
- merumuskan indikator keberhasilan belajar,
- memilih dan mengorganisasikan materi,
- memilih sumber belajar,
- memilih mengajar dan
- melakukan penilaian.
Download Materi Penting lainnya:
- RPP 1 Lembar Kelas 1 Semester 1 Revisi Terbaru
- RPP 1 Lembar Kelas 2 Semester 1 Revisi Terbaru
- Panduan Penilaian Kinerja Terbaru
- Pengertian Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus
- Tujuan Fungsi Dan Manfaat Supervisi Pembelajaran Di Madrasah
- Panduan Penilaian Portofolio
- 4 Kompetensi Guru PAUD (RA) Yang Wajib Dipahami
Prinsip dasar asesmen proses dan hasil belajar, yang meliputi:
- Pengertian asesmen hasil belajar,
- tujuan dilakukannya asesmen, dan
- pelaksanaan asesmen hasil belajar.
Materi ini terlebih dahulu sengaja kami tampilkan pada tautan berikut ini.
Download: Konsep Dasar Pada Asesmen Pembelajaran
Semikian ulasan singkat materi Konsep Dasar Pada Asesmen Pembelajaran semoga ada manfaatnya.
Post a Comment for "Konsep Dasar Pada Asesmen Pembelajaran"
Berkomentarlah sesuai dengan topik materi pembahasan dan saya berharap berupa Kritik, saran, serta masukan senantiasa kami nantikan